
Alexandria - Pemerintah Mesir menuding kelompok Tentara Islam sebagai dalang serangan bom di sebuah gereja di Kota Alexandria pada 1 Januari lalu. Pengeboman itu diduga didalangi kelompok militan Palestina tersebut dengan bantuan kaki tangan lokal.
Namun juru bicara Tentara Islam membantah tudingan itu. Kepada Reuters, Senin (24/1/2011), juru bicara Tentara Islam mengatakan, pihaknya tidak terkait aksi bom bunuh diri yang menewaskan 21 orang itu.
"Kami tak punya kaitan dengan serangan gereja di Mesir, meskipun kami memuji mereka yang melakukan itu"," ujar juru bicara tersebut. Kelompok Tentara Islam menganggap para pemimpin jaringan Al Qaeda sebagai para mentor spiritual mereka.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Mesir Habib el-Adli mengatakan, ada bukti kuat bahwa kelompok Tentara Islam terlibat dalam perencanaan aksi pengeboman gereja Kristen Koptik tersebut.
"Jika elemen-elemen Tentara Islam Palestina, yang terkait Al Qaeda, mengira mereka telah bersembunyi di belakang elemen-elemen yang mereka rekrut, kami punya bukti kuat soal keterlibatan keji mereka dalam merencanakan dan melancarkan aksi teroris yang begitu jahat," kata petinggi Mesir itu dalam pidatonya, Minggu, 23 Januari waktu setempat.
Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan, Tentara Islam bergantung pada elemen-elemen warga Mesir yang direkrut kelompok tersebut dalam melancarkan serangan bom yang juga melukai lebih dari 80 orang itu. Salah seorang kaki tangan kelompok tersebut telah ditangkap.
"Ahmed Lotfi Ibrahim Mohammed ditangkap dan mengakui dia ditugaskan pada 2010 untuk memonitor tempat-tempat ibadah Kristen dan Yahudi dan dia telah mengirimkan foto-foto gereja Qideseen di Alexandria kepada Tentara Islam," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Menurut kementerian, Mohammed yang berumur 26 tahun itu mengaku telah berkunjung ke Gaza beberapa kali dan terlibat dalam perencanaan serangan bom tersebut.
Kelompok Hamas juga membantah adanya kaitan antara Al Qaeda dan militan-militan Gaza. Hamas pun mendesak pemerintah Mesir untuk memberikan bukti-bukti guna mendukung klaimnya.
"Kami mengkonfirmasi bahwa tak ada organisasi Al Qaeda di Jalur Gaza dan bahwa semua faksi-faksi dan kelompok Palestina mengarahkan senjata mereka terhadap musuh Zionis dan hanya terhadap musuh Zionis," tegas juru bicara Hamas Taher al-Nono.
Hamas bahkan menuding badan intelijen asing Israel, Mossad terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Alexandria tersebut.
Namun juru bicara Tentara Islam membantah tudingan itu. Kepada Reuters, Senin (24/1/2011), juru bicara Tentara Islam mengatakan, pihaknya tidak terkait aksi bom bunuh diri yang menewaskan 21 orang itu.
"Kami tak punya kaitan dengan serangan gereja di Mesir, meskipun kami memuji mereka yang melakukan itu"," ujar juru bicara tersebut. Kelompok Tentara Islam menganggap para pemimpin jaringan Al Qaeda sebagai para mentor spiritual mereka.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Mesir Habib el-Adli mengatakan, ada bukti kuat bahwa kelompok Tentara Islam terlibat dalam perencanaan aksi pengeboman gereja Kristen Koptik tersebut.
"Jika elemen-elemen Tentara Islam Palestina, yang terkait Al Qaeda, mengira mereka telah bersembunyi di belakang elemen-elemen yang mereka rekrut, kami punya bukti kuat soal keterlibatan keji mereka dalam merencanakan dan melancarkan aksi teroris yang begitu jahat," kata petinggi Mesir itu dalam pidatonya, Minggu, 23 Januari waktu setempat.
Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan, Tentara Islam bergantung pada elemen-elemen warga Mesir yang direkrut kelompok tersebut dalam melancarkan serangan bom yang juga melukai lebih dari 80 orang itu. Salah seorang kaki tangan kelompok tersebut telah ditangkap.
"Ahmed Lotfi Ibrahim Mohammed ditangkap dan mengakui dia ditugaskan pada 2010 untuk memonitor tempat-tempat ibadah Kristen dan Yahudi dan dia telah mengirimkan foto-foto gereja Qideseen di Alexandria kepada Tentara Islam," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Menurut kementerian, Mohammed yang berumur 26 tahun itu mengaku telah berkunjung ke Gaza beberapa kali dan terlibat dalam perencanaan serangan bom tersebut.
Kelompok Hamas juga membantah adanya kaitan antara Al Qaeda dan militan-militan Gaza. Hamas pun mendesak pemerintah Mesir untuk memberikan bukti-bukti guna mendukung klaimnya.
"Kami mengkonfirmasi bahwa tak ada organisasi Al Qaeda di Jalur Gaza dan bahwa semua faksi-faksi dan kelompok Palestina mengarahkan senjata mereka terhadap musuh Zionis dan hanya terhadap musuh Zionis," tegas juru bicara Hamas Taher al-Nono.
Hamas bahkan menuding badan intelijen asing Israel, Mossad terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Alexandria tersebut.
No comments:
Post a Comment