Berbagai isu yang melecehkan Indonesia mulai dari sengketa perbatasan Ambalat, perampokan kebudayaan, penyiksaan TKI di Malaysia hingga isu terbaru dari WikiLeaks menimbulkan kesan bangsa ini seakan tidak memiliki wibawa lagi.
“Bocornya kawat diplomatik oleh Wikileaks tentang pemerintahan bukan saat ini saja. Mereka, bangsa asing berani mengobok-obok negeri ini, karena memang negeri yang besar ini dianggap sudah dinilai tidak memiliki harga diri,” kata Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Prof Iberamsjah kepada okezone.
Menurutnya, situasi ini terjadi karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memiliki ketegasan dalam mengambil sikap, baik untuk urusan dalam negeri, maupun urusan berskala internasional.
“Sebenarnya WikiLeaks ataupun pihak asing lainnya tidak akan berani kepada negeri ini, kalau pemimpinnya tegas di dalam mengatur negerinya. Nah, jangankan untuk mengatur hubungan luar negeri, toh di dalam negeri saja SBY tak mampu menunjukan sosok pemimpin yang tangguh dan tegas. Ia lebih banyak pencitraan. Sehingga tak salah, orang lain pun menilai akan mudah untuk mengolok-olok negeri ini,” paparnya.
Dia bahkan membandingkan era SBY dengan era kepemimpinan presiden Soeharto di mana Indonesia amat disegani dunia internasional kala itu.
“Coba waktu kita di zaman Soeharto, mana berani bangsa asing, apalagi sekelas Malaysia dan Australia mengobok-obok negeri ini. Hal itu karena, Soeharto sedikit bicara tapi banyak bekerja. Dikarenakan Soeharto seorang jenderal yang tegas dan berani untuk menjaga keutuhan NKRI,” tutur Iberamsjah.
Dia berharap, pemimpin bangsa ini di masa mendatang yang akan datang dapat mengadopsi ketegasan ala Pak Harto dalam memimpin negara, demi mengembalikan wibawa Indonesia di mata dunia internasional.
“Negeri yang kuat itu karena pemimpinnya juga kuat. Yang memiliki karakter pemimpin yang tidak bisa ditakut-takuti atau diancam. Seperti halnya Soeharto yang mampu meredam gejolak di dalam maupun di dalam negeri,” katanya.
“Bocornya kawat diplomatik oleh Wikileaks tentang pemerintahan bukan saat ini saja. Mereka, bangsa asing berani mengobok-obok negeri ini, karena memang negeri yang besar ini dianggap sudah dinilai tidak memiliki harga diri,” kata Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Prof Iberamsjah kepada okezone.
Menurutnya, situasi ini terjadi karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memiliki ketegasan dalam mengambil sikap, baik untuk urusan dalam negeri, maupun urusan berskala internasional.
“Sebenarnya WikiLeaks ataupun pihak asing lainnya tidak akan berani kepada negeri ini, kalau pemimpinnya tegas di dalam mengatur negerinya. Nah, jangankan untuk mengatur hubungan luar negeri, toh di dalam negeri saja SBY tak mampu menunjukan sosok pemimpin yang tangguh dan tegas. Ia lebih banyak pencitraan. Sehingga tak salah, orang lain pun menilai akan mudah untuk mengolok-olok negeri ini,” paparnya.
Dia bahkan membandingkan era SBY dengan era kepemimpinan presiden Soeharto di mana Indonesia amat disegani dunia internasional kala itu.
“Coba waktu kita di zaman Soeharto, mana berani bangsa asing, apalagi sekelas Malaysia dan Australia mengobok-obok negeri ini. Hal itu karena, Soeharto sedikit bicara tapi banyak bekerja. Dikarenakan Soeharto seorang jenderal yang tegas dan berani untuk menjaga keutuhan NKRI,” tutur Iberamsjah.
Dia berharap, pemimpin bangsa ini di masa mendatang yang akan datang dapat mengadopsi ketegasan ala Pak Harto dalam memimpin negara, demi mengembalikan wibawa Indonesia di mata dunia internasional.
“Negeri yang kuat itu karena pemimpinnya juga kuat. Yang memiliki karakter pemimpin yang tidak bisa ditakut-takuti atau diancam. Seperti halnya Soeharto yang mampu meredam gejolak di dalam maupun di dalam negeri,” katanya.
ada yang kangen eyang harto nih
ReplyDeleteYa elah Gan, yang lebih tegas itu Soekarno.
ReplyDelete:k7
hastomomomo said...
ReplyDeleteYa elah Gan, yang lebih tegas itu Soekarno.
:k7
setujua sama agan ini...
:k3
hastomomomo said...
ReplyDeleteYa elah Gan, yang lebih tegas itu Soekarno.
:k7
astricky453 said...
setujua sama agan ini...
:k3
Menurut ane, Soeharto & Soekarno sama2 tegas gan.. Presiden setelah mereka? Susah diungkapkan dengan kata2.. :k7
SBY kan cuma pengin jd presiden aja
ReplyDeletesoal jati diri bangsa mana dia peduli
emang ga jelas kok SBY
ReplyDeletelangkah2nya ga tentu mana yg jd prioritas utama
pemimpin terbaik ya soekarno..
ReplyDeletesoeharto sih masih egois,, mikirin keluarganya doang :k2
Menurut ane, Soeharto & Soekarno sama2 tegas gan.. Presiden :k7
ReplyDeletesetuju dah sama agan :a4
TOLOL lu.... soeharto di bilang tegas ....soeharto tuh diktator bego...dia yg bikin rakyat indonesia melarat ampe sekarang karena di masa dia ekonomi kita ancur krna soeharto membangun bangsa dari utang luar negeri...utang nya krasa ampe skarang,,,gunung emas yg ad d papua aj dikasihin soeharto ma amrik ...blon lagi
ReplyDeletekjhatan HAM nya yg bkin ngeri..lebih dri 1 jt org dbunh ma die wktu ngebrantas pki...emang sih dia punya prestasi ,,prestasinye rekor dunia orang terkorup sedunia 32 triliyun brow di bagi bagi ma keluarga nye ...kalo beli somay berapa gerobak tuh buat kasih mkan orang kurang mampu,....
ya memang presiden masa2 revormasi kayanya ga ada yang nyaingin pendahulunya
ReplyDeleteSemoga presiden kita berikutnya memiliki ketegasan dalam memerintah negri ini, dan bukan sekedar pencitraan.
ReplyDeleteSports Event Management said...
ReplyDeleteSemoga presiden kita berikutnya memiliki ketegasan dalam memerintah negri ini, dan bukan sekedar pencitraan.
Setuju gan..