They may take our lives but they'll never take our freedom (Mel Gibson)
Siapa yang tidak pernah mendengar nama pria satu ini? Selain sebagai aktor Hollywood kawakan, Mel Gibson terkenal sebagai sutradara dan produser film. Salah satu film yang pernah dibintanginya adalah BRAVEHEART.
Gibson punya prinsip yang indah dalam hidupnya. Sebagai manusia, dia mengakui bahwa manusia itu penuh dengan keterbatasan. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan nanti. Bisa hal baik, namun bisa juga hal buruk.
Sangatlah mudah bagi kita untuk menerima hal-hal yang baik, namun bagaimana kita menghadapi hal-hal yang tidak kita harapkan, itu masih menjadi tanda tanya besar.
Saat kita diperlakukan tidak adil, dituduh, diejek, dihina, atau difitnah, maka saat itu setiap kita memiliki kebebasan bagaimana kita mau bereaksi.
Banyak orang memiliki kecenderungan untuk membela diri, menyangkal, membenarkan diri sendiri, atau pun balas dendam. Namun, hanya sedikit yang mau menerima dengan bijak. Bukan berarti kita tidak boleh membela diri, namun kita perlu melihat hal itu dari sisi objektif: 'Mengapa dan bagaimana hal ini dapat terjadi padaku?'.
Kita juga perlu koreksi diri jika suatu teguran datang dalam hidup kita. Namun, jika hal itu ternyata tidak benar, dan kita tidak dapat membela diri lagi, maka lebih baik kita berdiam diri.
Waktulah yang akan membuktikan kebenaran. Lambat atau cepat sebuah kebenaran pasti terungkap. Ikan basi yang disimpan rapat pasti akan tercium juga baunya.
Jika, kita memilih jalan lain, balas dendam misalnya, coba renungkan....Apa bedanya kita dengan orang yang telah merenggut hidup kita itu?! Kita akan jadi sama jahatnya dengan dia, dan hal itu jelas dapat merusak karakter kita yang baik. Ingatlah, bahwa segala sesuatu yang terjadi memiliki tujuan.
Jadi pilihlah sikap dan reaksi yang baik, karena pilihan Anda menentukan masa depan Anda. Your choice, your freedom!
Gibson punya prinsip yang indah dalam hidupnya. Sebagai manusia, dia mengakui bahwa manusia itu penuh dengan keterbatasan. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan nanti. Bisa hal baik, namun bisa juga hal buruk.
Sangatlah mudah bagi kita untuk menerima hal-hal yang baik, namun bagaimana kita menghadapi hal-hal yang tidak kita harapkan, itu masih menjadi tanda tanya besar.
Saat kita diperlakukan tidak adil, dituduh, diejek, dihina, atau difitnah, maka saat itu setiap kita memiliki kebebasan bagaimana kita mau bereaksi.
Banyak orang memiliki kecenderungan untuk membela diri, menyangkal, membenarkan diri sendiri, atau pun balas dendam. Namun, hanya sedikit yang mau menerima dengan bijak. Bukan berarti kita tidak boleh membela diri, namun kita perlu melihat hal itu dari sisi objektif: 'Mengapa dan bagaimana hal ini dapat terjadi padaku?'.
Kita juga perlu koreksi diri jika suatu teguran datang dalam hidup kita. Namun, jika hal itu ternyata tidak benar, dan kita tidak dapat membela diri lagi, maka lebih baik kita berdiam diri.
Waktulah yang akan membuktikan kebenaran. Lambat atau cepat sebuah kebenaran pasti terungkap. Ikan basi yang disimpan rapat pasti akan tercium juga baunya.
Jika, kita memilih jalan lain, balas dendam misalnya, coba renungkan....Apa bedanya kita dengan orang yang telah merenggut hidup kita itu?! Kita akan jadi sama jahatnya dengan dia, dan hal itu jelas dapat merusak karakter kita yang baik. Ingatlah, bahwa segala sesuatu yang terjadi memiliki tujuan.
Jadi pilihlah sikap dan reaksi yang baik, karena pilihan Anda menentukan masa depan Anda. Your choice, your freedom!
No comments:
Post a Comment