Komandan Korem (Danrem) Komando Resor Militer (Korem) 142 Taro Ada Taro Gau (Tatag), Kolonel Inf Lodewyk Pusung, menyebutkan, sebanyak 1.250 Babinsa yang tersebar di wilayah Sulasewsi Selatan dan Barat (Sulselbar) dibekali kondom.
Pemberian kondom tersebut dimaksudkan untuk mensukseskan program pengendalian penduduk di Indonesia.
"Untuk wilayah kerja di Sulselbar kami memiliki sebanyak 1.250 personil Babinsa. Mereka dibekali kondom dan diberikan pemahaman program Keluarga Berencana (KB) guna mensosialisasikan kepada masyarakat," kata Danrem Tatag, pada acara pembukaan rapat kerja daerah BKKBN Sulbar.
Menurutnya, pada masa orde baru gaung program KB berhasil dalam mengendalikan jumlah penduduk di Indonesia, namun program KB dihapuskan pada masa era reformasi dan saat ini kembali digelorakan pemerintah pusat untuk menghindari terjadinya ledakan penduduk.
"TNI sebagai mitra BKKBN dalam mengendalikan penduduk bukan hal yang pertama dilaksanakan, namun kerjasama itu telah terjalin sejak zaman orde lama. Beberapa tahun terakhir ini program KB kembali digemakan oleh pemerintah pusat dengan tujuan agar tidak terjadi penambahan penduduk yang tidak berkualitas," katanya.
TNI sebagai mitra BKKBN dalam menggalakkan program KB telah memanfaatkan para babinsa untuk mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya pada wilayah terpencil yang sangat rentang pemicu penambahan penduduk yang tidak berkualitas.
"Masyarakat yang ada di wilayah terpencil sangat rentan terjadinya penambahan penduduk yang tidak berkualitas, sehingga mereka semakin terjebak dalam lingkaran kemiskinan. Makanya, kondisi seperti ini harus diperangi dengan cara mensosialisasikan program KB," katanya.
Lodewuk menjelaskan, para Babinsa yang tersebar di wilayah Sulselbar ini dibebani target minimal 30 orang per desa yang bisa diajak ikut dalam program KB tersebut.
"Kita bisa menghitung dengan beban ini maka TNI melalui babinsa akan mampu membujuk 37.500 orang yang akan menjadi peserta KB dan ini belum terhitung babinsanya. Beban ini harus tercapai guna mewujudkan capaian program KB di negara ini,"paparnya.
TNI akan tetap memerangi laju pertumbuhan penduduk karena sangat berbahaya bila tidak diantisipasi secara dini. Ledakan penduduk yang tidak terkendali kata dia, maka ketahanan energi, ketahanan pangan dan ketahanan air akan semakin terancam.
"Tiga ketahanan ini harus tetap terjaga melalui kegiatan ber KB dalam rangka upaya pengendalian penduduk," kuncinya.
No comments:
Post a Comment