Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman meminta masyarakat menjunjung tinggi sikap saling toleran, baik atas dasar etnis, agama, maupun status sosial. Jangan sampai muncul anggapan diri sendiri paling benar di tengah warga.
"Kita boleh meyakini agama yang kita anut adalah yang paling benar, tetapi jangan memaksakan diri hingga menyalahkan atau melukai orang lain, khususnya kalangan minoritas," di Balai Pertemuan Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Jakarta.
Apalagi, dia melanjutkan, Tuhan tidak pernah menyampaikan ajaran apa pun yang mengajarkan kekerasan. "Coba Anda lihat kejadian akhir-akhir ini. Masyarakat merusak mobil polisi. Saya tentu tahun depan bikin lagi mobil polisi. Itu dananya dari APBN yang berasal dari uang rakyat," katanya.
Saat berbicara di depan Pokdar Kamtibmas dan Saka Bhayangkara, Sutarman mengatakan, masyarakat perlu diingatkan kembali untuk selalu hidup bergotong royong tanpa melihat etnis, agama, dan status sosial.
"Dahulu, saat menjadi Kepala Polres Jakpus, saya sampai turun ke jalan untuk makan dengan rakyat," ujarnya.
Sebagai bangsa yang dikenal toleran dan penuh senyum oleh orang luar negeri, masyarakat Indonesia perlu terus mengembangkan kepercayaan. Sutarman mencontohkan Bali yang berdaya tarik keindahan.
"Setelah dua kali bom menimpa Bali, betapa susahnya membangun lagi kepercayaan terhadap Bali. Itu butuh dua tahun sampai tiga tahun,"
Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by
Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by
No comments:
Post a Comment