Gadis sembilan tahun asal New York itu menderita kelainan langka yang dikenal sebagai Cold Urticaria. Ini merupakan kelainan yang membuatnya tak bisa bersentuhan dengan benda-benda dingin di bawah suhu 20 derajat Celcius.
Jika dipaksakan, ia akan mengalami gatal-gatal tak tertahankan di sekujur tubuh, bahkan berhenti bernapas. Ia pun tak boleh berkeringat karena upaya menyeimbangkan suhu tubuh ini bisa membuatnya alergi.
Orangtuanya, Collen dan Craig, mengatakan, putri mereka terdiagnosis kelainan itu sejak usia tujuh tahun. Sejak saat itu, putrinya harus mengonsumsi antihistamin dua kali sehari dan membawa pena EPI sepanjang waktu. Ini untuk menghindari risiko alergi saat mendapat serangan dingin.
No comments:
Post a Comment