Sangat kebetulan, tepat di hari Valentine ini, wahana luar angkasa Stardurst-NExT mendekati komet yang selama ini menjadi target sasarannya, komet Tempel 1. Wahana luar angkasa tersebut akan bergerak dengan kecepatan 39.100 km/jam dan mencapai jarak 200 km dari komet incarannya pada pukul 23.40 EST atau 15 Februari 2011 pukul 11.40 WIB.
Jarak yang dicapai Stardurst-NExT di hari kasih sayang ini diketahui merupakan jarak yang terdekat dengan komet tersebut. Ketika mencapai jarak ini, Stardurst-NExT akan mendokumentasikan Tempel 1 dengan mengambil 72 foto permukaan komet tersebut. Satu jam setelah pertemuan itu, wahana luar angkasa tersebut akan mengirim hasil citraannya ke bumi.
"Tujuan utamanya adalah melihat bagaimana komet berubah dan bagaimana inti komet berubah dibandingkan dengan pencitraan yang diambil pada tahun 2005," kata manager proyek Stardurst-NExT, Tim Larson dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, AS. Sebelumnya pada tahun 2005, misi wahana Deep Impact NASA telah melakukan riset pada komet ini.
Stardurst-NExT awalnya bernama Stardurst dan pertama diluncurkan pada tahun 1999 dengan misi mengoleksi debu dan gas di sekitar komet Wild 2. Setelah menyelesaikan misi pada tahun 2006 dan dilihat masih mampu melakukan misi lain, Stardurst diganti nama menjadi Stardurst NExT, kembali diluncurkan pada tahun 2007 dan bertugas mengamati Tempel 1.
Stardurst-NExT juga bertugas memetakan dengan lebih detail permukaan Tempel 1, melengkapi pekerjaan yang telah diselesaikan Deep Impact. Hasil observasi Stardurst-NExT bisa membantu para ilmuwan dalam mendeskripsikan bagaimana komet terbentuk di alam semesta 4,6 milyar tahun yang lalu serta bagaimana benda langit itu berevolusi setelahnya.
Tempel 1 merupakan komet yang memiliki lebar 6 km. Revolusi komet mengelilingi matahari memakan waktu 5,5 tahun. Jadi, setelah misi Deep Impact, komet ini telah menyelesaikan satu gerak revolusi dan jika ada, "penduduknya" telah merayakan 1 kali tahun baru. Dengan mendekati Tempel 1, Stardurst NExT telah menempuh jarak 5,7 miliar km di angkasa.
Jarak yang dicapai Stardurst-NExT di hari kasih sayang ini diketahui merupakan jarak yang terdekat dengan komet tersebut. Ketika mencapai jarak ini, Stardurst-NExT akan mendokumentasikan Tempel 1 dengan mengambil 72 foto permukaan komet tersebut. Satu jam setelah pertemuan itu, wahana luar angkasa tersebut akan mengirim hasil citraannya ke bumi.
"Tujuan utamanya adalah melihat bagaimana komet berubah dan bagaimana inti komet berubah dibandingkan dengan pencitraan yang diambil pada tahun 2005," kata manager proyek Stardurst-NExT, Tim Larson dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, AS. Sebelumnya pada tahun 2005, misi wahana Deep Impact NASA telah melakukan riset pada komet ini.
Stardurst-NExT awalnya bernama Stardurst dan pertama diluncurkan pada tahun 1999 dengan misi mengoleksi debu dan gas di sekitar komet Wild 2. Setelah menyelesaikan misi pada tahun 2006 dan dilihat masih mampu melakukan misi lain, Stardurst diganti nama menjadi Stardurst NExT, kembali diluncurkan pada tahun 2007 dan bertugas mengamati Tempel 1.
Stardurst-NExT juga bertugas memetakan dengan lebih detail permukaan Tempel 1, melengkapi pekerjaan yang telah diselesaikan Deep Impact. Hasil observasi Stardurst-NExT bisa membantu para ilmuwan dalam mendeskripsikan bagaimana komet terbentuk di alam semesta 4,6 milyar tahun yang lalu serta bagaimana benda langit itu berevolusi setelahnya.
Tempel 1 merupakan komet yang memiliki lebar 6 km. Revolusi komet mengelilingi matahari memakan waktu 5,5 tahun. Jadi, setelah misi Deep Impact, komet ini telah menyelesaikan satu gerak revolusi dan jika ada, "penduduknya" telah merayakan 1 kali tahun baru. Dengan mendekati Tempel 1, Stardurst NExT telah menempuh jarak 5,7 miliar km di angkasa.
No comments:
Post a Comment