Sejumlah wanita yang menjadi selingkuhan pria beristri di China tak ragu mengungkap status hubungan mereka. Sebagai sesama 'istri' simpanan, mereka membangun komunitas di dunia maya untuk berbagi kisah.
Bertemu lewat sebuah situs onlinewww.xeixe.com, mereka berdiskusi dan saling membagi trik untuk memeras uang lebih banyak dari pria pasangan masing-masing. Bahkan, saling bertukar pasangan.
Selain perihal hubungan terlarang, mereka juga membangun sejumlah topik hangat seperti tempat belanja, operasi pembesaran payudara, hingga pencarian 'mangsa' baru.
Koran pemerintah China, Shanghai Daily, mengungkap, seluruh wanita itu mengaku sebagai selingkuhan pria kaya yang telah menikah. Mereka jujur menikmatinya atas motif ekonomi. Mayoritas mengaku mendapat jatah bulanan hingga Rp45 juta, selain mobil, apartemen, dan taburan hadiah mewah lainnya.
"Kami tak perlu bekerja, karena para kekasih kamilah yang akan menggaji kami dengan bayaran tinggi," ujar mereka, seperti dimuat Indian Express.
Situs berlangganan ini sangat privat. Dioperasikan sekelompok wanita yang menamakan diri 'China's Association for Mistresses' atau 'Asosiasi Wanita Simpanan China' sejak tujuh bulan lalu, situs ini hanya dapat diakses para anggota.
Sedikitnya 700 wanita yang mengklaim diri sebagai wanita simpanan sudah bergabung di sana. Mereka menyebut diri sebagai wanita profesional yang berani, sopan, namun tak terbelenggu nilai-nilai tradisional China.
Pada 3 Maret mendatang mereka akan menggelar festival untuk menunjukkan eksistensinya. Tanggal itu sengaja dipilih karena 3 menggambarkan posisi mereka sebagai orang ketiga dalam hubungan. Lewat ajang ini, mereka memeringatkan para pria tidak meremehkan keberadaan mereka. Mereka tak ragu akan mengumbar aib ke publik jika tersakiti.
Laman The Huffington Post menambahkan, berdasar data tahun 2008, wanita simpanan menyumbang lebih 30 persen konsumsi produk mewah di China. Hampir semua wanita simpanan bertabur hadiah mahal sebagai wujud kasih sayang dari pasangan mereka.
Bertemu lewat sebuah situs onlinewww.xeixe.com, mereka berdiskusi dan saling membagi trik untuk memeras uang lebih banyak dari pria pasangan masing-masing. Bahkan, saling bertukar pasangan.
Selain perihal hubungan terlarang, mereka juga membangun sejumlah topik hangat seperti tempat belanja, operasi pembesaran payudara, hingga pencarian 'mangsa' baru.
Koran pemerintah China, Shanghai Daily, mengungkap, seluruh wanita itu mengaku sebagai selingkuhan pria kaya yang telah menikah. Mereka jujur menikmatinya atas motif ekonomi. Mayoritas mengaku mendapat jatah bulanan hingga Rp45 juta, selain mobil, apartemen, dan taburan hadiah mewah lainnya.
"Kami tak perlu bekerja, karena para kekasih kamilah yang akan menggaji kami dengan bayaran tinggi," ujar mereka, seperti dimuat Indian Express.
Situs berlangganan ini sangat privat. Dioperasikan sekelompok wanita yang menamakan diri 'China's Association for Mistresses' atau 'Asosiasi Wanita Simpanan China' sejak tujuh bulan lalu, situs ini hanya dapat diakses para anggota.
Sedikitnya 700 wanita yang mengklaim diri sebagai wanita simpanan sudah bergabung di sana. Mereka menyebut diri sebagai wanita profesional yang berani, sopan, namun tak terbelenggu nilai-nilai tradisional China.
Pada 3 Maret mendatang mereka akan menggelar festival untuk menunjukkan eksistensinya. Tanggal itu sengaja dipilih karena 3 menggambarkan posisi mereka sebagai orang ketiga dalam hubungan. Lewat ajang ini, mereka memeringatkan para pria tidak meremehkan keberadaan mereka. Mereka tak ragu akan mengumbar aib ke publik jika tersakiti.
Laman The Huffington Post menambahkan, berdasar data tahun 2008, wanita simpanan menyumbang lebih 30 persen konsumsi produk mewah di China. Hampir semua wanita simpanan bertabur hadiah mahal sebagai wujud kasih sayang dari pasangan mereka.
No comments:
Post a Comment