Ilustrasi
SUMENEP - Bangkai kapal perang Fye Noord peninggalan Belanda, ditemukan oleh nelayan di Perairan Pulau Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kapal perang peninggalan Belanda tersebut karam, dan ditemukan oleh Nelayan saat menyelam mencari ikan di dasar laut, beberapa hari lalu. Saat ditemukan badan kapal yang diperkirakan dibuat di Rotterdam pada 1914 ini masih dalam keadaan utuh.
Karena menemukan benda mirip kapal, warga pun melaporkan penemuan itu ke perangkat desa setempat. Mendapat laporan adanya temuan bangkai kapal, Pemerintah Kabupaten Sumenep pun merespons dan mengkomunikasikan dengan pihak TNI AL serta Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto.
"Tim penyelam AL dan kepurbakalaan melakukan penelitian bangkai kapal perang tersebut, dan itu benar memang kapal perang peninggalan Belanda yang digunakan saat perang Dunia I" kata Moh Nasir, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Sumenep, kepada wartawan di kantornya, jalan Dr Soetomo, Sumenep.
Salah seorang tim penyelam dari TNI AL, Serma Muhadi melalui sambungan telepon mengatakan, kondisi kapal masih utuh meski belum terlihat semua badan kapal. "Tim hanya mengecek kapal itu, tapi tidak sampai merusak terumbu karang yang sudah mengelilingi kapal. Kondisi kapal sendiri masih utuh dan bagus," terangnya.
Pemerintah Kabuapten Sumenep dalam hal ini Disbudparpora berencana kapal tersebut akan dibiarkan berada di dasar laut. Badan kapal tidak akan diangkat, sehingga bisa dijadikan objek wisata dalam air.
Kapal perang peninggalan Belanda tersebut karam, dan ditemukan oleh Nelayan saat menyelam mencari ikan di dasar laut, beberapa hari lalu. Saat ditemukan badan kapal yang diperkirakan dibuat di Rotterdam pada 1914 ini masih dalam keadaan utuh.
Karena menemukan benda mirip kapal, warga pun melaporkan penemuan itu ke perangkat desa setempat. Mendapat laporan adanya temuan bangkai kapal, Pemerintah Kabupaten Sumenep pun merespons dan mengkomunikasikan dengan pihak TNI AL serta Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto.
"Tim penyelam AL dan kepurbakalaan melakukan penelitian bangkai kapal perang tersebut, dan itu benar memang kapal perang peninggalan Belanda yang digunakan saat perang Dunia I" kata Moh Nasir, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Sumenep, kepada wartawan di kantornya, jalan Dr Soetomo, Sumenep.
Salah seorang tim penyelam dari TNI AL, Serma Muhadi melalui sambungan telepon mengatakan, kondisi kapal masih utuh meski belum terlihat semua badan kapal. "Tim hanya mengecek kapal itu, tapi tidak sampai merusak terumbu karang yang sudah mengelilingi kapal. Kondisi kapal sendiri masih utuh dan bagus," terangnya.
Pemerintah Kabuapten Sumenep dalam hal ini Disbudparpora berencana kapal tersebut akan dibiarkan berada di dasar laut. Badan kapal tidak akan diangkat, sehingga bisa dijadikan objek wisata dalam air.
No comments:
Post a Comment