Jika Anda sedang jajan di warung tenda pinggir jalan, penjualnya mungkin menyediakan menu jeruk peras. Tahukah Anda, sari buah yang didapat dari memeras buah sebenarnya lebih baik daripada membuatnya jadi jus? Buah yang diproses secara minimal dan perlahan-lahan (bukan dihancurkan) akan menawarkan manfaat nutrisi lima kali lebih besar daripada jus buah. Ada lima alasan lain mengapa Anda perlu mencoba buah peras:
1. Cara terbaik sebenarnya memang mengonsumsi buah mentah atau buah segar (dengan atau tanpa kulitnya) saat perut dalam keadaan kosong, atau 20 menit menjelang waktu makan selanjutnya. Namun jika Anda kurang suka makan buah segar dan ingin tetap mendapatkan manfaatnya, Anda bisa mencoba memeras buah atau sayuran untuk mendapatkan sari buahnya. Dengan cara ini Anda akan terbiasa pada buah-buahan, dan setelah mengonsumsinya beberapa lama keinginan untuk makan buah segar akan muncul.
2. Mengonsumsi buah peras sama sehatnya dengan mengonsumsi potongan buah segar. Tidak seperti pikiran banyak orang, tidak banyak daging buah yang hilang ketika Anda memerasnya. Artinya, sari buah yang Anda buat masih mengandung serat yang Anda butuhkan. Serat menstimulasi sistem pencernaan, sehingga jika Anda mendapat asupan buah yang cukup, Anda tidak perlu lagi mengonsumsi makanan pendorong metabolisme seperti rice bran(dedak, atau bekatul).
3. Peralatan juicer yang standar akan mengoksidasi dan menurunkan kandungan nutrisi pada buah-buahan dan sayuran. Sebaliknya, peralatan pemeras buah akan melindungi nutrisinya.
1. Cara terbaik sebenarnya memang mengonsumsi buah mentah atau buah segar (dengan atau tanpa kulitnya) saat perut dalam keadaan kosong, atau 20 menit menjelang waktu makan selanjutnya. Namun jika Anda kurang suka makan buah segar dan ingin tetap mendapatkan manfaatnya, Anda bisa mencoba memeras buah atau sayuran untuk mendapatkan sari buahnya. Dengan cara ini Anda akan terbiasa pada buah-buahan, dan setelah mengonsumsinya beberapa lama keinginan untuk makan buah segar akan muncul.
2. Mengonsumsi buah peras sama sehatnya dengan mengonsumsi potongan buah segar. Tidak seperti pikiran banyak orang, tidak banyak daging buah yang hilang ketika Anda memerasnya. Artinya, sari buah yang Anda buat masih mengandung serat yang Anda butuhkan. Serat menstimulasi sistem pencernaan, sehingga jika Anda mendapat asupan buah yang cukup, Anda tidak perlu lagi mengonsumsi makanan pendorong metabolisme seperti rice bran(dedak, atau bekatul).
3. Peralatan juicer yang standar akan mengoksidasi dan menurunkan kandungan nutrisi pada buah-buahan dan sayuran. Sebaliknya, peralatan pemeras buah akan melindungi nutrisinya.
4. Buah atau sayuran peras berwarna hijau menyediakan nutrisi terbesar, karena mengandung zat gizi seperti magnesium. Mineral ini akan membuat tubuh dan pikiran jadi rileks. Anda juga bisa membuat campuran beberapa jenis buah dan sayuran sekaligus. Coba buat tomat peras yang dicampur dengan mentimun, peterseli, seledri, dan jeruk nipis. Meramu beberapa jenis buah dan sayuran akan memberikan manfaat mineral dan vitamin yang lebih banyak.
5. Pakar kesehatan biasanya menyarankan kita untuk mengonsumsi lima sampai sembilan porsi buah dalam sehari. Untuk memenuhi "kuota" asupan ini, Anda bisa tetap memeras buah-buahan. Memeras bahkan jauh lebih efisien, karena satu gelas berisi dua jeruk peras, dua jeruk mandarin, dan satu grapefruit, bisa dilakukan dalam lima menit. Jika Anda mengonsumsi sepotong pisang sesudahnya, artinya Anda sudah mengonsumsi enam porsi buah segar.
5. Pakar kesehatan biasanya menyarankan kita untuk mengonsumsi lima sampai sembilan porsi buah dalam sehari. Untuk memenuhi "kuota" asupan ini, Anda bisa tetap memeras buah-buahan. Memeras bahkan jauh lebih efisien, karena satu gelas berisi dua jeruk peras, dua jeruk mandarin, dan satu grapefruit, bisa dilakukan dalam lima menit. Jika Anda mengonsumsi sepotong pisang sesudahnya, artinya Anda sudah mengonsumsi enam porsi buah segar.
Untuk memaksimalkan manfaatnya, sebaiknya tidak mencampur sari buah dengan terlalu banyak air, dan tentunya gula. Komposisi sari buah harus lebih banyak daripada air. Bila memungkinkan, tetaplah mengimbangi asupan buah peras ini dengan mengonsumsi buah segar.
No comments:
Post a Comment