Ingin merasa nyaman dan bebas dari kesepian dengan cara mudah? Pikirkanlah makanan-makanan lezat favorit Anda. Menurut penelitian yang dilakukan tim dari University of Buffalo, Amerika Serikat, memikirkan makanan bisa membuat jiwa Anda lebih tenang dan menghilangkan rasa kesepian.
Dengan memilih memikirkan makanan tertentu saat berada di masa sulit, bisa mengingatkan Anda pada sesuatu yang bahagia. Seperti ketika makan bersama keluarga atau teman. Kenangan tersebut ternyata dapat memperbaiki mood dan mengurangi kesepian.
Tim peneliti melakukan penelitian pada kelompok relawan yang merasa kesepian. Mereka diminta untuk menulis sesuatu yang atau seseorang yang dekat dengan mereka. Beberapa orang kemudian menulis tentang makanan favorit, sementara yang lain menulis tentang makan makanan baru.
Para relawan kemudian menjawab pertanyaan tentang tingkat kesepian. Mereka yang secara umum memiliki hubungan yang stabil dapat terbebas dari kesepian dan mendapat rasa nyaman dengan menuliskan makanan yang lezat.
"Tampaknya jenis makanan yang menenangkan adalah sumber daya siap pakai yang mudah untuk mengatasi kesepian," tulis peneliti dalam Journal Psychological Science, seperti dikutip dari Daily Mail.
Dengan memilih memikirkan makanan tertentu saat berada di masa sulit, bisa mengingatkan Anda pada sesuatu yang bahagia. Seperti ketika makan bersama keluarga atau teman. Kenangan tersebut ternyata dapat memperbaiki mood dan mengurangi kesepian.
Tim peneliti melakukan penelitian pada kelompok relawan yang merasa kesepian. Mereka diminta untuk menulis sesuatu yang atau seseorang yang dekat dengan mereka. Beberapa orang kemudian menulis tentang makanan favorit, sementara yang lain menulis tentang makan makanan baru.
Para relawan kemudian menjawab pertanyaan tentang tingkat kesepian. Mereka yang secara umum memiliki hubungan yang stabil dapat terbebas dari kesepian dan mendapat rasa nyaman dengan menuliskan makanan yang lezat.
"Tampaknya jenis makanan yang menenangkan adalah sumber daya siap pakai yang mudah untuk mengatasi kesepian," tulis peneliti dalam Journal Psychological Science, seperti dikutip dari Daily Mail.
No comments:
Post a Comment